Ibda' Kitab Bersama Abah Alue Awe: Mengawali Pembelajaran Fiqh dengan Berkah di Pondok Pesantren Darul Ulum Al Waliyyah
Batam, 2 Oktober 2024 – Dalam suasana khidmat dan penuh berkah, Pondok Pesantren Darul Ulum Al Waliyyah Batam menggelar acara "Ibda' Kitab dengan Abah Syahabuddin (Abah Alue Awe)," yang dihadiri oleh dewan guru dan para santri pondok pesantren. Acara yang berlangsung di Kompleks Pondok Pesantren Darul Ulum Al Waliyyah ini dihadiri oleh 50 orang peserta, termasuk para tokoh pengajar dan murid. Suasana acara ini tidak hanya sarat ilmu, tetapi juga dipenuhi rasa syukur atas kesempatan berharga memulai pembelajaran dari ulama besar keturunan Aceh.
Acara ini memiliki fokus utama yakni Ibda' Kitab—pembukaan dua kitab penting dalam kajian fiqh klasik, yaitu Hasyiyah Al-Bajuri 'ala Fath Al-Qarib dan Kitab Ghayah Wa Taqrib. Pembukaan kitab ini dipimpin langsung oleh Abah Syahabuddin atau yang lebih dikenal sebagai Abah Alue Awe, putra dari ulama besar Aceh Abu Tanoh Mirah. Kehadiran Abah Alue Awe dalam acara ini diharapkan dapat membawa keberkahan dalam memulai pelajaran kitab-kitab tersebut, mengingat beliau adalah sosok yang memiliki sanad keilmuan kuat dari para ulama terdahulu.
Tujuan Utama: Meraih Berkah dan Memulai Ilmu
Tujuan dari acara ini sangat mulia, yaitu untuk mengambil keberkahan dari Abah Alue Awe dalam memulai pembelajaran kitab-kitab pelajaran. Sebagai seorang putra ulama besar, beliau membawa warisan keilmuan yang mendalam, dan diharapkan bisa mengalirkan keberkahan kepada para santri yang menuntut ilmu di pesantren ini. Tradisi Ibda' Kitab atau pembukaan kitab ini merupakan langkah penting dalam sistem pendidikan Islam klasik, di mana kitab-kitab besar dipelajari secara menyeluruh untuk memperdalam pemahaman tentang fiqh, tauhid, dan tasawuf.
Dalam pengajaran malam itu, Abah Alue Awe memberikan pendahuluan yang mendalam tentang pentingnya memahami dasar-dasar agama melalui pembelajaran kitab kuning. Para santri mengikuti dengan penuh perhatian, mencatat dan menyimak setiap kata dengan seksama. Rasa hormat dan antusiasme para santri terlihat jelas sepanjang acara, di mana mereka merasa terhormat dapat memulai pelajaran kitab di bawah bimbingan seorang ulama yang memiliki akar keilmuan yang begitu dalam.
Rangkaian Acara yang Syahdu dan Penuh Makna
Setelah pembukaan acara, Abah Alue Awe mulai membacakan Kitab Hasyiyah Al-Bajuri, sebuah syarah (penjelasan) dari kitab dasar Fath Al-Qarib. Kitab ini menjadi pegangan penting dalam memahami dasar-dasar hukum fiqh Syafi'i. Abah menjelaskan setiap kalimat dengan terperinci, disertai dengan contoh-contoh nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan metode pengajaran yang tenang namun padat makna, setiap pelajaran yang disampaikan terasa hidup dan mudah dipahami.
Setelah membahas beberapa bagian penting dari Hasyiyah Al-Bajuri, Abah Alue Awe juga membuka Kitab Ghayah Wa Taqrib, yang merupakan salah satu kitab fiqh dasar dalam mazhab Syafi'i. Kitab ini, yang sering dijadikan referensi dalam kajian fiqh di pesantren, diurai dengan penuh hikmah dan dipelajari dengan mendalam, memberikan wawasan baru kepada para santri yang hadir.
Keseluruhan rangkaian acara diakhiri dengan doa bersama, di mana para santri dan dewan guru memohon kepada Allah SWT agar ilmu yang dipelajari dapat bermanfaat dan memberikan keberkahan dalam kehidupan mereka. Acara ini tidak hanya menjadi momentum pembelajaran, tetapi juga ajang memperkuat ikatan antara guru dan murid, serta melanjutkan tradisi keilmuan Islam yang diwariskan oleh ulama-ulama terdahulu.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan terselenggaranya acara Ibda' Kitab ini, Pondok Pesantren Darul Ulum Al Waliyyah berharap agar semangat menuntut ilmu di kalangan santri semakin meningkat. Penyelenggara acara, dalam hal ini dewan guru, menyampaikan apresiasi yang besar kepada Abah Alue Awe yang telah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dan keberkahan. Mereka berharap agar pembelajaran kitab-kitab ini dapat terus berlangsung dengan lancar, dan para santri dapat meneladani akhlak mulia serta keilmuan yang tinggi dari para ulama terdahulu.
Acara ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan akademik para santri, menandai dimulainya babak baru dalam pembelajaran mereka. Semoga ilmu yang mereka pelajari dapat membawa manfaat, tidak hanya bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi masyarakat luas di masa yang akan datang.
Posting Komentar