7 Nama Setan Dalam Surat Al Fatihah

Daftar Isi
7 Nama Setan dalam Surat Al Fatihah

Sejauh bahan bacaan yang ada, kami belum pernah menemukan keterangan para ulama mengenai ada tujuh nama setan dalam al-Fatihah apabila salah membacanya, kecuali dalam sebuah kitab Jawi, yaitu kitab Mau’idhah Linnas. 

Kitab Mau’idhah Linnas ini tidak disebut pengarangnya, dicetak bersama kitab-kitab lain dalam kitab Miftahul Jannah karangan seorang ulama dari negeri Banjar yang bernama Fadhil Muhammad Thaib Ibnu Mas’ud al-Banjary.

Adapun yang disebut dalam kitab tersebut adalah ada tujuh tempat nama setan apabila salah membaca al-Fatihah, yakni  sebagai berikut :

  1. DULIL apabila diperhubungkan huruf dal dengan huruf lam (semestinya “dal” merupakan bagian dari perkataan “ah-hamdu’.

    اَÙ„ْØ­َÙ…ْدُ للَّÙ‡ِ

  2. HIRAB apabila diperhubungkan huruf ha dengan huruf ra (semestinya “ha” merupakan bagian dari perkataan “lillahi’.

    اَÙ„ْØ­َÙ…ْدُ للَّÙ‡ِ رَبِّ الْعالَÙ…ِينَ

  3. KIYAU apabila diperhubungkan huruf ka dengan huruf ya (semestinya “ka” merupakan bagian dari perkataan “maaliki’.

    Ù…َالِÙƒِ ÙŠَÙˆْÙ…ِ الدِّين

  4. KANA' apabila diperhubungkan huruf ka dengan huruf nun (semestinya “ka” merupakan bagian dari perkataan “iyyaaka’.

    اِÙŠَّاكَ Ù†َعْبُدُ 

  5. KANAS apabila diperhubungkan huruf ka dengan huruf nun (semestinya “ka” merupakan bagian dari perkataan “iyyaaka’.

     ÙˆَاِÙŠَّاكَ Ù†َسْتَعِÙŠْÙ†ُۗ

  6. TA’ALAI apabila diperhubungkan huruf ta dengan huruf ‘ain (semestinya “ta” merupakan bagian dari perkataan “an’amta’.

    صِرَاطَ الَّØ°ِÙŠْÙ†َ اَÙ†ْعَÙ…ْتَ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِÙ…ْ

  7. BI’ALAI apabila diperhubungkan huruf ba dengan huruf ‘ain (semestinya “ba” merupakan bagian dari perkataan “ghairil maghzhubi’.

    غَÙŠْرِ الْÙ…َغْضُÙˆْبِ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِÙ…ْ

(Lihat : Kitab Kitab Miftahul Jannah, (Terbitan al-Haramain), Hal. 36

Setelah menjelaskan ketujuh tempat di atas, pengarang meminta membaikkan bacaan al-Fatihah supaya jangan terucap nama-nama setan tersebut. 

Namun sayangnya pengarang tidak menjelaskan kepada kita apakah ada dalil syara’ yang menerangkan nama-nama setan tersebut. 

Hal ini penting, karena nama-nama setan merupakan hal yang ghaib, tidak dapat diketahui kecuali melalui nash syara’ (al-Qur’an atau hadits), ia tidak dapat merupakan hasil dijtihad.

Disarikan oleh :
Tgk. Muhammad bin Zamzami, S. Sos
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum Al Waliyyah

Posting Komentar